aku kini dapat merasakan sakit itu,
apakah aku yang selalu menyakiti?
aku terluka
apakah karena ulah ku yang selalu menoreh luka?
aku ingin menangis, tapi hanya deburan pasir yang menyaksikan kefanaan ku
apakah aku harus tegar di tengah deburan ombak yang tak pernah ku tau, hingga kapan kan mereda
karena menunggu rembulan datang untuk pasang sang pantai, tapi entah kapan... yang ku tau, harapan ku berkata itu pasti terjadi
kehampaan yang selalu menghantui , kini merenggut tawa ku lagi
aku ingin menyampaikan pesan ini, hanya tak ada botol dan kertas yang sudi menampung tangis ku
Rabbi...
aku menangis
lagi ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar