Dalam genggamanku terasa tersirat berjuta tabir yang tak kusadari
Dikala ratu meninggalkan singasananya,pada saat itu pula aku mulai tersadar dari mimpi
Ruang dan waktu kian meronta pada raga ku
Yang dimana ku sadari pula kehadiran beban yang semakin menari di pundakku
di pelosok hati yang membeku, aku bertasbih memuja diri pada mahkota yang semu. Jasad menerka tak pasti,karena seiring doa,izin pun pasti akan terkabul. Hanya ini yang dapat ku perbuat. Merasa tak memiliki karena dimiliki. Tiada jika tak terlahir, hanya hiasan jika tak bermoral. Daun merintih melepas lelah pada sang bulan, terpatri jasa yang tak Nampak. Aku… ya! Hanya aku. aku yang tegak pada gelanggang samudera kehidupanku.. ya! Hanya aku. meski mentari tak dapat berjanji padaku.. meski burung tak bernyanyi untukku.. meski purnama tak berpihak padaku… aku takkan lelah berlari
seberkas cahaya,, sepertinya selalu menantiku disana…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar