Air merupakan salah satu faktor penentu bagi berlangsungnya kehidupan tumbuhan. Banyaknya air yang ada didalam tubuh tumbuhan selalu mengalami fluktuasi yang tergantung dari kecepatan proses masuknya air kedalam tubuh tumbuhan, kecepatan penggunaan air, dan kecepatan hilangnya air dari tubuh tumbuhan. Hilangnya air dari tubuh tumbuhan dapat berupa cairan atau uap atau gas. Transpirasi merupakan proses keluar atau hilangnya air dari tubuh tumbuhan yang berlangsung melalui bagian tubuh tumbuhan yang berhubungan langsung dengan udara luar ( luka dan jaringan epidermis pada daun, batang, cabang, ranting, bunga, buah, dan akar ). Cepat lambatnya proses transpirasi ditentukan oleh faktor – faktor yang mampu merubah wujudair sebagai cairan ke wujud air sebagai uap atau gas dan faktor – factor yang mampu menyebabkan pergerakan uap atau gas. Selain itu luas permukaan jaringan epidermis atau luka tempat proses transpirasi barlangsung juga ikut berperan.
Air dibutuhkan untuk bermacam-macam fungsi, diantaranya: sebagai pelarut dan medium reaksi kimia, medium untuk transport, zat pelarut organic dan anorganik, medium yang memberikan turgor pada sel tanaman, hidrasi dan netralisasi muatan pada molekul-molekul koloid, bahan baku fotosintesis, proses hidrolisis serta transpirasi umtuk mendinginkan permukaan tanaman (Franklin P. Gradner et all,1991). Air sangat berarti bagi Tanaman. Karena tanaman merupakan mahluk hidup yang bagi kita tidak terlihat seperti sebuah mahluk hidup karena ia tidak dapat bergerak. Dimana di dalamnya selalu terjadi proses-proses yang kasat mata, salah satunya adalah dimana terjadinya Proses penguapan air dari sel mesofil daun biasa kita sebut dengan proses transpirasi( Brittlate , 2007).
Transpirasi dapat diartikan sebagai proses kehilangan air dalam bentuk uap dari jaringan tumbuhan melalui stomata, kemungkinan kehilangan air dari jaringan tanaman melalui bagian tanaman yang lain dapat saja terjadi, tetapi porsi kehilangan tersebut sangat kecil dibandingkan dengan yang hilang melalui stomata(Anonim, 2009). Proses transpirasi berlangsung selama tumbuhan tersebut hidup. Peneliti Utah State University berhasil menghitung berapa banyak jumlah air yang hilang melalui transpirasi pada tanaman jagung mulai dari berkecambah sampai panen. Jumlah iar yang hilang melalui transpirasi pada tanaman jagung adalah setara dengan total 450 mm curah hujan, atau untuk menghasilkan 1 kg berat kering tanaman jagung dibutuhkan 225 kg air yang hilang melalui transpirasi(Benyamin Lakitan, 1995).
Pada sayuran selada dapat diketahui bahwa tumbuhan atau komoditas hortikultura cenderung kehilangan air lebih cepat pada udara hangat dari pada udara dingin.
Pendinginan adalah tindakan yang efektif untuk memperlambat laju transpirasi, dengan demikian pematangan dan pengeluaran panas juga dihambat. Keuntungan yang diperoleh dari penyimpanan dalam lemari pendingin adalah dapat mempertahankana mutu komoditas yang mudah rusak terutama komoditas hortikultura. Dengan penyimpanan pada ruangan pendingin atau kulkas Ternyata dapat mencegah terjadinya pembusukan.(Dwijoseputro, 1986).
Pendinginan adalah tindakan yang efektif untuk memperlambat laju transpirasi, dengan demikian pematangan dan pengeluaran panas juga dihambat. Keuntungan yang diperoleh dari penyimpanan dalam lemari pendingin adalah dapat mempertahankana mutu komoditas yang mudah rusak terutama komoditas hortikultura. Dengan penyimpanan pada ruangan pendingin atau kulkas Ternyata dapat mencegah terjadinya pembusukan.(Dwijoseputro, 1986).
Transpirasi memberikan gaya penggerak utama untuk penyerapan air pada tanaman sehingga dapat disebut sebagai pemicu kehilangan air. Transpirasi terjadi apabila air berdifusi melalui stomata,hal ini berarti bahwa air yang sedang berdifusi dari bagian dalam daun yang basah hampir menyamai air yang terbentuk di luar daun. Yang mengurangi landaian difusi dan karenanya mengurangi transpirasi. Apabila aliran udara (angin) menghembus udara lembap di permukaan daun, perbedaan potensial air di dalam dan tepat di luar lubang stomata akan meningkat dan difusi air bersih dari daun juga akan meningkat(Jervis P.G, 1975). Menurut Jayamiharja (1977), Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi transpirasi adalah:
1.Kelembaban
Gerakan uap air dari udara ke dalam daun akan menurunkan laju neto dari air yang hilang, dengan demikian seandainya faktor lain itu sama, transpirasi akan menurun dengan meningkatnya kelembaban udara.
Apabila stomata dalam keadaan terbuka maka kecepatan difusi dari uap air keluar tergantung pada besarnya perbedaan tekanan uap air yang ada di dalam rongga-rongga antar sel dengan tekanan uap air di atmosfer. Jika tekanan uap air di udara rendah, maka kecepatan difusi dari uap air di daun keluar akan bertambah besar begitu pula sebaliknya. Pada kelembaban udara relatif 50% perbedaan tekanan uap air didaun dan atmosfer 2 kali lebih besar dari kelembaban relatif 70%.dengan kata lain, Semakin besar kandungan air di udara, semakin tinggi Ψudara. Yang berarti tuntutan atmosfer menurun dengan meningkatnya kelembaban relative.
Gerakan uap air dari udara ke dalam daun akan menurunkan laju neto dari air yang hilang, dengan demikian seandainya faktor lain itu sama, transpirasi akan menurun dengan meningkatnya kelembaban udara.
Apabila stomata dalam keadaan terbuka maka kecepatan difusi dari uap air keluar tergantung pada besarnya perbedaan tekanan uap air yang ada di dalam rongga-rongga antar sel dengan tekanan uap air di atmosfer. Jika tekanan uap air di udara rendah, maka kecepatan difusi dari uap air di daun keluar akan bertambah besar begitu pula sebaliknya. Pada kelembaban udara relatif 50% perbedaan tekanan uap air didaun dan atmosfer 2 kali lebih besar dari kelembaban relatif 70%.dengan kata lain, Semakin besar kandungan air di udara, semakin tinggi Ψudara. Yang berarti tuntutan atmosfer menurun dengan meningkatnya kelembaban relative.
2.Suhu/Temperatur
Kenaikan suhu dari 180 sampai 200F cenderung untuk meningkatkan penguapan air sebesar dua kali. Suhu daun di dalam naungan kurang lebih sama dengan suhu udara, tetapi daun yang terkena sinar matahari mempunyai suhu 100 – 200F lebih tinggi dari pada suhu udara. Dengan kata lain peningkatan suhu akan meningkatkan kapasitas udara untuk menyimpan air yang berarti tuntutan atmosfer yang lebih besar.
Kenaikan suhu dari 180 sampai 200F cenderung untuk meningkatkan penguapan air sebesar dua kali. Suhu daun di dalam naungan kurang lebih sama dengan suhu udara, tetapi daun yang terkena sinar matahari mempunyai suhu 100 – 200F lebih tinggi dari pada suhu udara. Dengan kata lain peningkatan suhu akan meningkatkan kapasitas udara untuk menyimpan air yang berarti tuntutan atmosfer yang lebih besar.
3.Cahaya/radiasimatahari
Radiasi matahari yang diserap oleh daun 1-5% digunakan untuk fotosintesis dan 75 – 85% digunakan untuk memanaskan daun dan untuk transpirasi. Peningkatan radiasi meningkatkan tuntutan atmosfer.
Radiasi matahari yang diserap oleh daun 1-5% digunakan untuk fotosintesis dan 75 – 85% digunakan untuk memanaskan daun dan untuk transpirasi. Peningkatan radiasi meningkatkan tuntutan atmosfer.
4.Angin
Transpirasi terjadi apabila air berdifusi melalui stomata. Terbentuk penghambat landaian difusi di sekitar stomata. Hal ini berarti bahwa air yang sedang berdifusi dari bagian dalam daun yang basah hampir menyamai air yang terbentuk di luar daun dimana akan mengurangi landaian difusi (Franklin P. Gradner et all ,1991).
Transpirasi terjadi apabila air berdifusi melalui stomata. Terbentuk penghambat landaian difusi di sekitar stomata. Hal ini berarti bahwa air yang sedang berdifusi dari bagian dalam daun yang basah hampir menyamai air yang terbentuk di luar daun dimana akan mengurangi landaian difusi (Franklin P. Gradner et all ,1991).
Kegiatan transpirasi itu sendiri terpengaruh oleh beberapa faktor yaitu baik dari factor luar maupun faktor dalam. Yang terkait dengan factor dalam, adalah:Besar kecilnya daun, Tebal tipisnya daun, Berlapiskan lilin atau tidaknya permukaan daun, Banyak sedikitnya bulu di permukaan daun, Banyak sedikitnya stomata, Bentuk dan lokasi stomata. Semua ini berhubungan dengan distribusi stomata, yang dimana Lubang stomata yang tidak bundar melainkan oval itu ada sangkut paut dengan intensitas pengeluaran air. Juga yang letaknya satu sama lain di perantaian oleh suatu juga jarak yang tertentu itu pun mempengaruhi intensitas penguapan. Jika lubang-lubang itu terlalu berdekatan maka penguapan dari lubang yang satu malah menghambat penguapan dari lubang yang berdekatan. Lalu membuka dan menutupnya stomata, mekanisme membuka dan menutupnya stomata berdasarkan suatu perubahan turgor itu adalah akibat dari perubahan nilai osmosis dari isi sel-sel penutup. Serta banyaknya jumlah stomata, umunya pada daun tanaman budidaya yang produktif memiliki banyak stomata pada kedua sisi daunnya namun ada juga yang menybutkan bahwa pada tanaman darat seringkali dijumpai stomata yang terbanyak ada pada bagian bawah daun. Jumlah dan ukuran stomata dipengaruhi oleh genotype dan lingkungan. Pada beberapa tanaman permukaan atas dari daun pun mempunyai stomata juga. Temperatur berpengaruh pada membuka dan menutupnya stomata. Pada banyak tanaman stoma tidak bersedia/tidak akan membuka jika temperatur ada disekitar 0 derajat celcius. Semakin luas daerah permukaan daun , semakin besar transpirasi (Stern, 1965).
* Stoma (tunggal) atau mulut daun, sebagian besar transpirasi berlangsung di bagian ini.
Faktor-faktor luar yang mempengaruhi transpirasi:
Sinarmatahari
Sinar menyebabkan membukanya stoma dan gelap menyebabkan menutupnya stoma jadi banyak sinar mempercepat transpirasi.
Sinar menyebabkan membukanya stoma dan gelap menyebabkan menutupnya stoma jadi banyak sinar mempercepat transpirasi.
Temperatur
Pengaruh temperatur terhadap transpirasi daun dapat pula ditinjau dari sudut lain yaitu didalam hubungannya dengan tekanan uap air didalam daun dan tekanan uap air diluar daun, kenaikan temperatur menambah tekanan uap didalam daun.
Pengaruh temperatur terhadap transpirasi daun dapat pula ditinjau dari sudut lain yaitu didalam hubungannya dengan tekanan uap air didalam daun dan tekanan uap air diluar daun, kenaikan temperatur menambah tekanan uap didalam daun.
Kelembaban udara.
Angin.
Keadaan air didalam tanah
Kelebihan dari transpirasi untuk tanaman yaitu:
- Mempercepat laju pengangkutan unsur hara melalui pembuluh xylem
- Menjaga turgiditas sel tumbuhan agar tetap pada kondisi optimal
- sebagai salah satu cara untuk menjaga stabilitas suhu (Anonym, 2009).
Disisi lain, Transpirasi pada tumbuhan yang sehat sekalipun tidak dapat dihindarkan dan jika berlebihan akan sangat merugikan karena tumbuhan akan menjadi layu bahkan mati. Karena Transpirasi menimbulkan arus transpirasi yaitu translokasi air dan ion organik terlarut dari akar ke daun melalui xilem(Wikipedia, 2008).
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2009. Transpirasi. Klimatologi’sblog:www. WordPress.com.diakses tanggal 2 Januari 2009.
Brittlate. 2007. Sistem Transportasi & Transpirasi Pada Tanaman. ForumSains.com. diakses 2 juni 2009.
Dwidjoseputro. 1986. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Gradner P. Franklin,et all. 1991.Fisiologi Tanaman Budidaya. Jakarta. Universitas Indonsia press.
Jayamiharja, Joni B. Ahmad. 1977. Diktat Fisiologi Tumbuhan Jilid I. Fakultas Pertanian UNSOED, Purwokerto.
Jervis,P.G.1975.In Heat and Mass Transfer in The Biosphere, editor D.A. de Vries dan N.H. Afgan.Washington, D.C:Halsted.
Nenk.2008.Transpirasi.www.WordPress.com.diakses tanggal 2 Juni 2009.
Lakitan, Benyamin.1995. Dasar – Dasar Fisiologi Tumbuhan. PT. Raja Grafindo. Persada, Jakarta.
Salibury, F.B & Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan, Jilid 3. Diterjemahkan oleh Dyah, R. Lukman & Sumaryono. ITB, Bandung
Stern,W.R.1965.Agriculture.Res:Austria.
Sunu,Pratignja&Wartoyo.2006.Buku Ajar Dasar Hortikultura.Surakarta.Universits sebelas maret.
www.wikipedia.com.2008.respirasi.diakses. 2 juni 2009.